Seperti biasa selama pandemi, PD MBK melakukan PD seraca online, pada hari Rabu 9 Sept 2020 kami mengikuti PD dengan tema "Upah Satu Dinar" yang dibawakan oleh Ibu Ester Kandau. Sebelum memulai pewartaan Firman, ada sebuah cerita yang sangat menarik. Ada seorang ibu yang sedang melahirkan tetapi pada prosesnya ibu tersebut meninggal dunia, tetapi anaknya selamat. Ketika ibu tersebut meninggal, jantung dari ibu itu didonorkan kepada orang lain. Anak tersebut kemudian di rawat, suatu hari anak tersebut rewel sekali. Digendong ibu ini, ibu itu, tetap rewel. Tiba-tiba ada seorang ibu datang dan menggendong bayi itu diletakkan di dadanya dekat jantungnya, seketika itu bayi tersebut diam. Bayi itu seperti mendengar detak jantung ibunya. Cerita tersebut sama seperti kita dengan Tuhan, kita ingin bisa mendengarkan jantung Bapa kita. Mendengarkan suara setiap kita melangkah.
Kita harus terus mengarahkan diri kepada Tuhan. Kalau kita mendengarkan firman Tuhan, kalau kita bergaul, bahkan kalau kita berjumpa dengan orang yang paling hina kita belajar seperti Mother Theresa. Kita melihat Yesus pada orang tersebut. "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1:29). Kalau Yesus menghapus dosa kita, Dia menghapus kelemahan kita, menghapus penyakit kita, menghapus kegagalan kita.
Marilah kita melihat Firman Tuhan Yoh 1: 38, " Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi, di manakah Engkau tinggal?". Dari ayat tersebut Tuhan hendak mengingatkan kepada kita, Apakah yang sedang kita cari saat ini?. Apakah kita mencari kesenangan dunia? Apakah kifa mencari kekayaan?. Tentu kita dalam usaha kita mencari uang untuk makan, kita mencari kesehatan dengan olahraga. Tetapi pusat yang kita cari adalah kita mencari pemberi berkat itu, ialah Yesus.
Marilah kita setiap hari setiap pagi kita mencari Wajah Yesus. Banyak orang mencari Tangan Tuhan, mencari berkat, meminta berkat Tuhan, tetapi marilah mulai sekarang kita belajar untuk mencari Wajah Tuhan. Apakah kita sudah menyenangkan Yesus atau melukai hati Yesus?.
Pada bulan kitab suci ini, biarlah kita boleh dituntun oleh Roh Kudus untuk semakin mengikuti Yesus. Baik dalam cara berpikir, melangkah, mari kita minta kepada Tuhan mampukan aku Tuhan untuk mengikut Yesus. Sesuai dengan Firman Tuhan, "Ikutlah Aku". Kalau kita ikut Tuhan kita harus sangkal diri. Menyangkal diri yaitu dengan menurunkan Ego yang terlalu besar. Semakin kita mengikut Yesus, maka kita akan semakin kecil dan Yesus akan semakin Besar.
Saudara kalau Tuhan pakai kita, Tuhan utus kita janganlah sombong, seharusnya semakin kita dipakai Tuhan kita harus rendah hati. Kita melayani orang lain, semua karya kita, apa yang kita berikan kepada orang lain baiknya kita melakukan itu dengan rendah hati.
Jika kita lihat kembali injil matius bab 20, yaitu injil tentang perumpaan orang upahan di kebun anggur. Kita semua ini adalah orang upahan Tuhan. Pada injil matius bab 20 menceritakan bahwa pekerja-pekerja sepakat mendapatkan upah satu dinar sehari. Ada pekerja yang datang sejak jam lima pagi, jam sembilan, ada yang siang hari, pukul tiga, dan pukul lima sore hari. Ketika tiba waktunya untuk memberikan upah tuan tersebut memberikan upah satu dinar kepada masing-masing pekerja. Akan tetapi pekerja yang datang lebih dahulu bersungut-sungut. Padahal sebenarnya tuan itu adil dan sudah sesuai kesepakatan. Pekerja terakhir mendapat satu dinar mereka pun juga tidak tau dan itu semua berkat kemurahan tuannya.
Dari injil tersebut kita diajarkan untuk tidak iri hati dan dengki. Ketika ada orang lain yang mendapatkan berkat lebih dari kita jangan iri. Semua berkat yang diberikan kepada kita maupun orang lain itu suka-suka Tuhan. Dan masing-masing dari kita pasti mendapatkan kemurahan hati Tuhan. Kesehatan, kita bisa makan, kita bisa berbicarq dan apapun yang kita alami sekarang itu juga termasuk dari kemurahan hati Tuhan.
Firman Tuhan berkata "Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir". Jangan sampai kita menjadi yang terakhir. Marilah kita semua bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Serapa besar Tuhan taruh kedalam tangan kita, wajib bersyukur. Meskipun pendapatab kita beda dengan orang lain kita harus tetap bersyukur. Bersyukur adalah kunci kebahagian dan kedamaian. Marilah kita senantiasa bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Janganlah iri hati dan dengki. Marilah kita semua belajar untuk menjadi pengikut Tuhan sampai akhir dan berkarib denganNya. Amin.
Get e-mail updates about our latest shop and special offers.