Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi dia berjanji Selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata Tetapi dia berjanji berikan kekuatan. Lirik tersebut tidaklah asing bagi kita semua. Seringkali kita menyanyikan lirik itu saat badai dihidup kita datang. Ya, setiap orang yang masih hidup didunia ini tentunya memiliki permasalahan. Setiap badai itu datang kita sering kali sedih, kecewa, bahkan tak bisa dipungkiri kita menyalahkan Tuhan atas masalah itu.
Padahal Tuhan adalah payung kita disaat badai itu datang. Hendaklah kita selalu berpegang teguh pada Tuhan dan tidak goyah. Tuhan berfirman Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10 -13). Ketika badai hidup itu datang kita rasanyaa sangat kesulitan hadapi itu.
Masa pandemi yang terjadi di seluruh dunia dan di Indonesia ini sangat berdampak bagi kita semua. Saya dan keluarga pun mengalami hal itu. Ketika awal april corona makin banyak menyebar di Indonesia, adik saya sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak kantor-kantor yang karyawan nya bekerja dari rumah, akan tetapi konsekuensinya, jam kerja makin tidak menentu dan gaji pun di potong.
Waktu itu saya sudah keluar dari pekerjaan, dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga yang bisa menghasilkan dari rumah, entah itu berjualan atau apapun itu. Itu yang awalnya saya rencanakan sebelum adanya covid. Akan tetapi covid makin menyebar, saya pun ragu mau jualan apa? keadaan ekonomi lagi kacau. Suami kerja dari rumah tetapi gaji dipotong dan potongannya cukup besar 15% gaji. Ada sedikit penyesalan dari dalam diri saya. Andai saja saya tidak keluar dari kantor saya bisa tetap bekerja membantu suami dan saya juga mendapatkan hak cuti saya, ditambah lagi kami baru memiliki anak dan butuh vaksin. Harga untuk sekali vaksin juga tidak murah.
Namun satu yang saya percaya janji Tuhan Ya dan Amin. Tuhan tidak akan menelantarkan anakNya. Saya hanya bisa berdoa dan bergantung pada Tuhan. Dengan berdoa kita bisa menghilangkam rasa kuatir yang berlebihan. Tuhan berfirman pada injil Markus 11: 24 "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." Ayat tersebut dapat menjadi pegangan hidup kami.
Ketika kami berdoa Tuhan bekerja. Disaat kami kuatir saya percaya dengan injil Tuhan karena Tuhan berfirman pada Matius 6: 25-26 tentang Hal kekuatiran "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?.
Kemudian satu persatu Tuhan bukakan pintu untuk kami. Komunitas kami PDPKK MBK bergotong royong membuat grup untuk berjualan dengan tujuan saling membantu begitu pula di Toko Bersama Gerjea MBK. Lalu saya juga bisa membuka toko melalui Gofood juga. Yang lebih luar biasanya lagi gaji yang dipotong oleh kantor diganti oleh Tuhan berkali-lipat.
Memang Allah kita sungguh luar biasa dan dahsyat. Kita harus selalu bersyukur apapun keadaannya. Kita harus selalu memuji dan memuliakan Tuhan. Ada mukjizat dalam bersyukur. Saat kita bersyukur. damai, suka-cita hadir dalam hari kita. Saat ada sukacita iblis tidak bisa masuk untuk menggoda kita. Karena Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersukacita. "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Amsal 17:22.
Mana yang Anda pilih: terus menggerutu dengan muka masam selama menghadapi masalah, atau menghadapi masalah dengan hati tetap gembira? Jika hati kita semakin gembira kita akan menjadi semakin sehat. Mari kita sama-sama berdoa: Tuhan berikan kami semua kekuatan untuk menghadapi badai dalam hidup kami, karena hanya Engkaulah kekuatanku dan hanya Engkaulah sumber sukacitaku. Ajari kami untuk tetap selalu bersyukur dalam setiap musim hidupku. Amin.
Sumber dari Pembicara saat Persekutuan Doa: Bpk. Leonardy
Get e-mail updates about our latest shop and special offers.