Pada hari-hari terakhir ini, Penginjil Yohanes mengantar kita untuk memahami Tuhan Allah Tritunggal, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kita mempercayai satu Allah dalam tiga pribadi, Tritunggal Mahakudus. Saya ingat Paus Benediktus XVI pernah berkata: “Allah tidak sendirian, namun merupakan persekutuan sempurna.” Apakah itu berarti orang kristiani percaya pada tiga Tuhan sebagaimana dikatakan banyak orang yang tidak seiman?
Kita tidak menyembah tiga Allah yang berbeda tetapi satu Allah yang merupakan tiga pribadi dan tetap merupakan satu kesatuan. Kita mengenal Allah melalui Yesus Kristus. Dia adalah sang Putra, yang menyebut Bapa di Surga (“Aku dan Bapa adalah satu” - Yoh 10:30).Yesus berdoa kepadaNya dan mengutus Roh Kudus, yang merupakan kasih cinta dari Bapa dan Putra. Itulah sebabnya kita dibaptis Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (Mat 28:19).
Tuhan Yesus menjanjikan Parakletos atau Roh Penghibur dan Pembela. Siapakah Parakletos itu? Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus yang memiliki keilahian sama dengan Allah Bapa dan Putra (KGK 243-248; 263-264).Ketika kita menemukan kenyataan bahwa Allah ada di dalam kita, kita berhubungan dengan Roh Kudus. Allah Bapa mengutus Roh PutraNya ke dalam hati kita (Gal 4:6) sehingga Ia dapat memenuhi hati kita sepenuhnya. Di dalam Roh Kudus kita menemukan kebahagiaan, kedamaian di hati dan kebebasan. St. Paulus menulis: “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu takut tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru Abba, ya Bapa” (Rom 8:15).
Pada hari ini Yesus melanjutkan amanat perpisahanNya. Ia menjelaskan tentang kepergianNya untuk menghadap Bapa di Surga. Di sana Ia akan menyiapkan tempat dan akan kembali untuk menjemput supaya di mana Ia berada, para muridNya pun berada. Ia juga mempunyai dua saksi yang terang-terangan memberi kesaksian. Pertama, Roh Kudus. Roh Kudus disebutnya Parakletos dan merupakan saksi pertama dan utama. Kedua, para rasul, dimana dengan kuasa Roh Kudus akan memberi kesaksian bahwa Yesus sungguh bangkit dari alam maut. Yesus juga mengatakan bahwa banyak hal telah Ia ajarkan tetapi para muridNya belum mengerti karena mereka belum menerima Roh Kudus.
Roh Kudus adalah Pribadi ilahi berasal dari Bapa dalam nama Yesus. Oleh karena itu Ia datang sebagai Roh Kebenaran. Ia berkata-kata berdasarkan apa yang Ia dengar dari Bapa dan Putra. Ia akan mengatakan hal-hal yang akan datang. Ia memuliakan Yesus sang Putra karena segala yang dikatakan diterima dari Yesus. Yesus menjelaskan peran Parakletos ini dalam kaitan dengan persekutuanNya sebagai Anak dengan Bapa.
Amanat Yesus hari ini menantang kita semua, terutama terhadap panggilan hidup masing-masing dan persekutuan tertentu yang sedang kita hayati di dunia ini. Kita bertemu dengan Yesus yang sedang menjelaskan tentang persekutuan Tritunggal Mahakudus yang dapat menginspirasikan para suami dan istri untuk bersatu sebagai satu daging. Artinya mereka bukan lagi dua melainkan satu saja. Mungkin saja pasangan suami dan istri tidak memiliki anak tetapi persekutuan sebagai satu daging tidak dapat dipisahkan. Tidak memiliki anak bukan menjadi pemecah persekutuan ini. Para imam dan biarawan-biarawati diingatkan Yesus untuk semakin setia menghayati nasihat-nasihat Injil sebagai wujud kasih “lebih dari” yang lain dalam kemiskinan, kemurnian dan ketaatannya di hadapan Tuhan. Tentu saja butuh Parakletos, Roh Penghibur yang akan mengajarkan dan mengingatkan semua yang sudah diajarkan dan dilakukan Yesus Kristus. (Romo John Laba, SDB)
Get e-mail updates about our latest shop and special offers.